Judul : Karmapala (Prosa Lirik 2012)
ISBN: 978-602-98543-8-1
Hlm: xii + 118 (130)
Harga: 37.000 (Belum Ongkir)
Penerbit: Azam Jaya Press
Nama-nama Penulis:
Abel Casnadi, Achmad Arifin, Ardi Mulyana
Haryadi, Balya Nur, Dedi Crutz, Emi Suyanti, Lia Indriyani, Miranda Septiana,
Nenny Makmun, Irman Adnan, Putu Sugih Arta, Riswan Hidayat, Tin Winardi, Yadhi
Rusmiadi Jashar, Yustia Larasati, Wahyu Barata
Pembelian: Hubungi langsung Komuitas Puisi dan
Sastra (http://www.facebook.com/ Puisi.Dan.Sastra), atau bisa juga inbox kami...
Apreasisasi Untuk Buku ini:
Imajinasi itu tak ubahnya langit luas. Ia tak
bertepi, tak berbatas. Kreatifitas itu jauh melebihi kedalaman samudera
terdalam arcapada, bahkan alam semesta. Imajinasi dan kreatifitas itu liar,
teramat jauh melebihi liarnya kuda di padang rumput tak berbatas. Namun, sebuah
karya akan mencuat keindahannya manakala keliaran imajinasi dan kreatifitas itu
mampu dikendalikan. Enam belas penulis dalam Kumpulan Prosa Lirik 2012 ini
telah berhasil meliarkan sekaligus mengendalikan imajinasinya. Maka, tidak
mengherankan jika karya-karya mereka tampil utuh, memikat, dan melegakan hati
ketika mengakhiri membacanya.
Sungguh …
Seandainya iri itu dibolehkan oleh agama, saya
sangat iri dengan keliaran imajinasi dan kreatifitas mereka dalam berkarya!
Seandainya iri itu tidak merusak jiwa dan ganas
memakan layaknya api yang melahap kayu kering kebajikan, saya sangat iri dapat
bersatu dengan para penulis hebat ini dalam sebuah karya!
Namun,
Sebelum iri itu terus berkembang membesar dalam
diri saya, saya telah terlebih dahulu mendapatkan pencerahan dari enam belas
karya yang tampil memikat ini. Maka, mudah-mudahan, dunia sastra Indonesia akan
berbahagia dengan kelahiran Kumpulan Prosa Lirik 2012 ini, seperti kebahagiaan
yang saya alami setelah membacanya.
Saya yang mendapatkan kebahagiaan melalui
karya-karya bermutu itu
“Gamal Komandoko”
(Pengarang Novel Epos Jaka Tingkir dan Sanggrama
Wijaya)
"...merupakan karya yang luar biasa,
kreativitasnya di luar batas—karya sastra yang elegan dan universal...”
(Muhammad Afiq Zahara, Penulis Novel Laris
“Cinta Yang Ber-Tuhan”)
Sinopsis
Sastra daerah merupakan unsur yang mengilhami
kebudayaan nasional. Tersebar dan diwariskan secara tradisi(onal) di antara
kolektiva etnik, subsuku, di berbagai daerah Nusantara. Mekanisme penyebarannya
semula berupa wacana lisan, gerak isyarat, dan disebarkan dengan alat bantu
pengingat (amnemonic device). Di kemudian hari, sastra daerah ini lantas
dibukukan dan dibakukan dalam skala teramat kecil bila dibandingkan dengan
melimpahnya kekayaan sastra daerah itu sendiri. Metode penyebaran dan pewarisan
secara lisan, tradisi(onal) dan anonim, menjadikan sastra daerah yang
akulturatif tersebut bukan saja rentan menghadapi arus modernisasi tetapi juga
membawa implikasi pada perubahan sistem nilai masyarakat.
Modernisasi telah mendera sastra daerah dengan
begitu hebat, sehingga nilai-nilai (le)luhur yang dikandungnya mulai tidak
dikenali lagi oleh generasi kini. Sastra daerah kian terpuruk di tengah pusaran
arus polemik dan klaim-klaim besar sastra kontemporer yang diusung oleh para
sastrawan avantgardis. Bukan suatu insinuansi jika dikatakan bahwa fenomena ini
menjadi awal terjadinya tragedi kultural, seperti tragedi yang menimpa sastra
Anglo Saxon yang hampir punah dan terkubur diterjang pusaran arus serupa di daratan
Britania Raya. Menyedihkan.
Semoga—mengutip John Naisbitt dan Patricia
Aburdene—di hadapan homogenisasi yang semakin bertumbuh, kita semua akan
berusaha melestarikan identitas kita. Mari kita mengayunkan langkah, tidak
perlu besar, seperti langkah Komunitas Puisi dan Sastra dalam mengabadikan
kekayaan sastra daerah dalam buku Karmapala ini. Apa yang dilakukan para
penulis dalam buku ini, yang mengangkat muruah sastra daerah dengan beragam
cara pengungkapan, patut diapresiasi. Selanjutnya, selamat menikmati.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar