TELAH TERBIT KUMCER, "Dawai Cinta Sang Kupu-kupu"
Penulis: Pena Armansyah
Harga: 38.000 (belum ongkir)
ISBN: 978-602-99635-5-3
Penerbit: MEDIKA23
yang memesan bisa hub kami atau mba Iis Istrini
Tidak semua hal yang kita harapkan di dunia ini dapat terwujud dengan sempurna. Ada kalanya kita harus tetap bersabar dan bersabar dalam menjalani hidup. Karena, cobaan dan rintangan akan selalu ada untuk menguji diri kita. Dan ada kalanya pula keringat serta air mata yang telah tercurah tidak juga membawa kita pada kebahagiaan. Bahkan justru sebaliknya, rasa sakit dan kecewa yang mendalam akan membawa kita menuju warna gelap keputusasaan. Lalu, apakah masih ada hal yang bisa kita korbankan untuk meraih kebahagiaan itu!...entahlah...
Hening malam berlalu di tirai jagat
terhembus sepoi, semilir angin sunyi
Ada tatap yang beradu memacu hasrat
meluap rasa dalam getar dawai, bahasa hati
sejuta kerlip bintang nyanyikan melodi kasih
Detik-detik mula menyulam irama fajar
Ada rindu yang tertuang dalam peluk cium sang kekasih
Hanyut semakin larut pada gejolak yang berkobar
"Tapi Kemana...?!
Kemana perginya Sang Purnama..?"
"Tidak kah dia lihat di sana?”
sepasang merpati saling mengisi gelas jiwanya
dengan anggur asmara dalam suka cita bahagia..."
sepi
indah
damai
bahagia
menyatu selayak aroma rahasia suci....
Penulis: Pena Armansyah
Harga: 38.000 (belum ongkir)
ISBN: 978-602-99635-5-3
Penerbit: MEDIKA23
yang memesan bisa hub kami atau mba Iis Istrini
Tidak semua hal yang kita harapkan di dunia ini dapat terwujud dengan sempurna. Ada kalanya kita harus tetap bersabar dan bersabar dalam menjalani hidup. Karena, cobaan dan rintangan akan selalu ada untuk menguji diri kita. Dan ada kalanya pula keringat serta air mata yang telah tercurah tidak juga membawa kita pada kebahagiaan. Bahkan justru sebaliknya, rasa sakit dan kecewa yang mendalam akan membawa kita menuju warna gelap keputusasaan. Lalu, apakah masih ada hal yang bisa kita korbankan untuk meraih kebahagiaan itu!...entahlah...
Hening malam berlalu di tirai jagat
terhembus sepoi, semilir angin sunyi
Ada tatap yang beradu memacu hasrat
meluap rasa dalam getar dawai, bahasa hati
sejuta kerlip bintang nyanyikan melodi kasih
Detik-detik mula menyulam irama fajar
Ada rindu yang tertuang dalam peluk cium sang kekasih
Hanyut semakin larut pada gejolak yang berkobar
"Tapi Kemana...?!
Kemana perginya Sang Purnama..?"
"Tidak kah dia lihat di sana?”
sepasang merpati saling mengisi gelas jiwanya
dengan anggur asmara dalam suka cita bahagia..."
sepi
indah
damai
bahagia
menyatu selayak aroma rahasia suci....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar